Kota Semarang merupakan salah satu kota terpadat yang berada di pulau Jawa dan kota metropolitan kelima di Indonesia. Setiap tahun pertumbuhan penduduk kota Semarang semakin bertambah mengakibatkan pembangunan kota menjadi semakin pesat. Hal tersebut mengakibatkan perubahan tataguna lahan yang memberikan dampak langsung terhadap peningkatan aliran permukaan dan menurunnya peresapan air yang berakibat banjir. Di daerah aliran Sungai Gedawang kawasan Perumahan Puri Gedawang Indah Banyumanik Semarang dengan luas DAS 4,63 km2, telah terjadi perubahan tataguna lahan dari tahun 2007 sampai tahun 2020, dengan berubahnya kondisi penutup permukaan muka tanah menyebabkan air hujan sulit untuk meresap aliran permukaan semakin meningkat. Tujuan penelitian ini adalah meelakukan analisa perubahan koefisien pengaliran dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2020 dan mereduksi debit akibat perubahan tataguna lahan dengan pipa resapan horisontal. Data dan hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : menggunakan data hujan stasiun Gunung Pati Semarang, distribusi hujan menggunakan metode Log Person Type III, perhitungan debit banjir menggunakan metode Gama I, Nakayasu, ITB-1, dan ITB-2, dimensi pipa resapan horisontal sebesar 16,5 cm, panjang pipa sebesar 400 cm, porositas dinding pipa sebesar 0,032; debit banjir tahun 2007 sebesar 32,78 m3/detik; perubahan koefisien pengaliran akibat perubahan tataguna lahan tahun 2007 sampai dengan tahun 2020 sebesar 0,08; debit banjir tahun 2020 sebelum dipasang pipa resapan horisontal sebesar 40,73 m3/detik, dan debit banjir tahun 2020 setelah dipasang pipa resapan horisontal sebesar 32,98 m3/detik; serta membutuhkan pipa resapan sebanyak 1001 unit untuk mencapai kondisi zero ΔQ dengan debit yang direduksikan sebesar 7,75 m3/dt